Pasalnya mereka yang melanggar aturan akan di sanksi dengan penjara kurungan selama beberapa waktu. Tiga orang akan berperan sebagai manusia dan satu orang akan menjadi seekor hiu. Tujuan permainan ini yaitu hiu harus menyerang kapal berisi manusia, sedangkan manusia harus menghindari serangan hiu. Jika manusia bisa menghindari serangan hiu sampai permainan selesai, maka tim manusia pemenangnya, begitupun sebaliknya.
Mainan ini terbuat dari bambu kecil yang kuat dan bambu yang dipilih jangan yang gampang pecah. Begitu seterusnya hingga siapa yang mendapat biji paling banyak maka ia yang menang. Permainan ini memberikan keuntungan bagi anak-anak untuk belajar berhitung dan bersosialisasi.
Ular Naga adalah permainan tradisional tanpa alat yang sebaiknya dilakukan beramai-ramai. Jadi mungkin bisa dimainkan di akhir pekan bersama seluruh anggota keluarga. Dua orang akan berdiri berhadapan sambil menyatukan kedua tangan membentuk sebuah ‘terowongan’. Pemain lainnya akan berbaris melewati terowongan tersebut sambil menyanyikan lagu Ular Naga.
Satu hal lainnya yang cukup penting, apapun permainannya, akan lebih seru jika ada hukuman untuk yang kalah. Menjadi salah satu permainan tradisional yang biasa dilakukan anak-anak Indonesia pada beberapa waktu silam. Permainan ini sangat melatih kelenturan tubuh, dan pastinya sangat baik untuk kesehatan. Selain itu, botol air mineral dan kulit jeruk bali yang disulap menjadi mainan mobil-mobilan. Kaleng bekas dan pelepah pisang sebagai media bermain masak-masakan ala chef atau koki.
Tentu permainan ini membutuhkan keseimbangan tubuh untuk melompat agar kaki yang satunya tidak menyentuh tanah. Sebelum bola bekel menyentuh lantai lagi, maka si anak harus mengambil satu biji bekel untuk digenggam di tangan. Jika ada satu saja biji bekel yang tidak terambil atau terjatuh dari genggaman maka permainannya harus diulang lagi dari awal.